Jumat, 16 Oktober 2009

Building Assesment Unand On The Move

Building assessment yang dimotori oleh Dr. Ir. Febrin Anas Ismail, MT merupakan bentuk quick assessment dengan mengkhususkan target terhadap rumah tinggal di Sumatera Barat. Program ini merupakan program yang disponsori oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.  Proses assessment ini secara efektif bekerjasama dengan para fasilitator Program PNPM seluruh Sumatera Barat sebagai koordinator lapangan yang akan menangani mahasiswa dalam survey. Disamping itu, Tim Building Assessment ini juga berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, INKINDO, dan Perkindo disamping berkolaborasi secara resmi dengan UNP, UBH, UPI, dan beberapa universitas yang ada di kota Padang. Kolaborasi ini selain melakukan verifikasi rumah tinggal sebagai main program juga meng-assess sarana pendidikan, gedung pemerintahan dan sarana ibadah. Tim assessment juga menerjunkan tim ahli yang melayani assessment secara detail yang terdiri dari dosen Teknik Sipil Universitas Andalas. Assessment ini bertujuan untuk memberikan beberapa laporan dan rekomendasi bagi pemilik gedung untuk keperluan asuransi atau perbaikan lebih lanjut. Disamping itu, Tiga kriteria yang diberikan, (a) layak huni, (b) layak huni dengan perbaikan serta (c) tidak layak huni, memberikan dampak psikologis yang cukup besar bagi masyarakat untuk kembali menempati rumahnya dengan aman dan tenang kata direktur Pusat Studi Bencana Universitas Andalas.
Kekurangan ’stok’ mahasiswa relawan untuk Tim Building Assessment Posko UNAND Peduli Bencana masih menjadi polemik. Kriteria mahasiswa teknik sipil menjadi syarat mutlak untuk suatu  mutu sebuah assessment yang didanai oleh pemerintah provinsi Sumatera Barat. Kegiatan yang dianggarkan sebesar 2 miliar rupiah ini merupakan tolok ukur penting akan kondisi masyarakat Sumatera Barat pasca gempa 30 September 2009. Tenggat waktu 2 minggu yang diberikan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meng-assess rumah penduduk yang terkena gempa 7,9 SR ini merupakan target yang harus dicapai oleh tim yang berisikan para engineer yang ahli dibidang teknik sipil ini, dengan berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Padang. Namun, polemik relawan yang terus menghantui tim assessmen ini akan mendapatkan angin segar pada tanggal 12 Oktober nanti. Berdasarkan pernyataan yang diberikan Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas, Oscar Fithrah Nur, MT., menyatakan bahwa seluruh mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas akan ditugaskan menjadi tenaga surveyor di seluruh Sumatera Barat dengan jangka waktu satu minggu sebagai proses belajar mengajar. Tenaga mahasiswa yang diprediksi berjumlah 200-an orang ini akan meningkatkan progress assessment terhadap rumah penduduk di Sumatera Barat.

Berdasarkan data dari pusat informasi dan komunikasi Tim Building Assessement UNAND, kegiatan sukarela ini, baru menerjunkan 243 orang mahasiswa dengan komposisi 147 Mahasiswa UNAND, 40 orang mahasiswa UNP, 38 orang mahasiswa UBH, 7 orang Mahasiswa UPI, 1 orang mahasiswa STTIND dan 10 orang berasal dari universitas lainnya. Dari 720 orang yang ditargetkan untuk kinerja yang optimal  ternyata baru tercover sebanyak 32,26 %. Para sukarelawan intelektual ini baru tersebar di tiga wilayah kerja yang dianggap rusak parah setelah dihantam gempa bumi yaitu kota Padang sebanyak 97 orang, Kota Pariaman dan Lubuk Alung 39 orang, selanjutnya di kabupaten Agam 17 orang dan di kabupaten Padang Pariaman sebanyak 90 orang. Untuk satu minggu pertama pelaksanaan assessment, pendistribusian tenaga mahasiswa ini masih dikonsentrasikan pada wilayah Padang. Untuk wilayah kota Padang, entry data yang telah tersimpan pada sekretariat Building Assessment UNAND tercatat 6893 rumah per tanggal 10 oktober pukul 11.03 WIB dengan persentase 8% dengan progress wilayah kerja sebesar 33,33%.
(10/10/2009 ; 16:27)

Ditulis oleh : Andi Syukri, ST.
Koordinator Informasi dan Komunikasi
Tim Building Assessment Posko UNAND Peduli Bencana
Email : poskounand@yahoo.com
Call Center : (0751)4402225

source from : http://www.unand.ac.id/crisiscenter/?p=149#more-149

0 komentar:

Posting Komentar